ALAM SEMESTA
Secara ilmiah terdapat beberapa argumentasi yang berbeda diantara para ahli astronomi.
5 teori yang menceritakan terjadinya alam semesta?
1. Kelompok pertama berpendapat bahwa alam semesta ini sudah ada sejak
dahulu kala. Tidak memiliki permulaan dan tidak memiliki akhir.
Selamanya alam semesta akan tetap ada. Teori ini disebut Closed
Universe. Alam semesta ini katanya memiliki mekanisme tertutup, yang
saling meniadakan dan mengisi secara sendirinya. Dikatakan dalam teori
itu bahwa jumlah energi di alam ini sama dengan nol. Sehingga alam ini
berada dalam keseimbangan selama miliaran tahun. Dan selamanya akan
terus begitu.
2. Kelompok kedua berpendapat bahwa alam semesta bersifat terbuka alias
Open Universe. Mereka mengatakan bahwa alam semesta ini mengarah kepada
kehancuran. Mereka mengatakan bahwa dulu alam semesta dalam keadaan
tertata rapi, namun terjadi perusakan dan penghancuran dimana-mana.
Maka suatu ketika alam semesta akan hancur. Mereka menunjukkan bukti
yang mengarah ke kondisi demikian. Misalnya manusia dilahirkan dengan
kesempurnaan seorang bayi. Seiring dengan waktu maka sang bayi akan
menjadi dewasa lalu mengalami penuaan dan menuju kematian. Contoh lain,
makanan yang dibiarkan beberapa hari akan eusak dan membusuk dengan
sendirinya.
3. Kelompok ketiga berpendapat bahwa alam semesta ini tidak pernah ada .
kemudian terjadilah proses penciptaan. Lalu berkembang dan suatu
ketika akan lenyap kembali. Nah ini adalah teori yang kita kenal
sebagai Bigbang Theory (ledakan besar). Dan semakin lama kelompok ini
mendapatkan dukungan dari berbagai kalangan ilmuwan dengan menunjukkan
bukti-bukti yang kuat. Pengajuan teori ini didasarkan pada kenyataan
bahwa alam semesta ini sedang mengembang. (Sebagai catatan: teleskop
Hubble diluncurkan NASA pada 1990. Setahun kemudian 1991 menyusul
teleskop Compton yang lebih canggih. Dan pada tahun 2003 NASA
meluncurkan teleskop spitzer). Dari data teleskop tersebut mencatat
bahwa ternyata semua benda langit sedang bergerak saling menjauh.
1. Hipotesis Nebula
Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Immanuel Kant(1724-1804)
pada tahun 1775. Kemudian hipotesis ini disempurnakan oleh Pierre
Marquis de Laplace pada tahun 1796. Oleh karena itu, hipotesis ini lebih
dikenal dengan Hipotesis nebula Kant-Laplace. Pada tahap awal tata
surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan
gas yang disebut nebula. Unsur gas sebagian besar berupa hidrogen.
Karena gaya gravitasi yang dimilikinya, kabut itu menyusut dan berputar
dengan arah tertentu. Akibatnya, suhu kabut memanas dan akhirnya
menjadi bintang raksasa yang disebut matahari. Matahari raksasa terus
menyusut dan perputarannya semakin cepat. Selanjutnya cincin-cincin gas
dan es terlontar ke sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi,
gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk
planet dalam. Dengan cara yang sama, planet luar juga terbentuk.
2. Hipotesis Planetisimal
Hipotesis planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C.
Chamberlain dan Forest R. Moulton pada tahun 1900. Hipotesis
planetisimal mengatakan bahwa tata surya kita terbentuk akibat adanya
bintang lain yang hampir menabrak matahari.
3. Hipotesis Pasang Surut Bintang
3. Hipotesis Pasang Surut Bintang
Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jean
dan Herold Jaffries pada tahun 1917. Hipotesis pasang surut bintang
sangat mirip dengan hipotesis planetisimal. Namun perbedaannya terletak
pada jumlah awalnya matahari.
4. Hipotesis Kondensasi
4. Hipotesis Kondensasi
Hipotesis kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda yang
bernama G.P. Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950. Hipotesis kondensasi
menjelaskan bahwa tata surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang
berputar membentuk cakram raksasa.
5. Hipotesis Bintang Kembar
5. Hipotesis Bintang Kembar
Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001)
pada tahun 1956. Hipotesis mengemukakan bahwa dahulunya tata surya
kita berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang
salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil.
6. Hipotesis Big Bang
6. Hipotesis Big Bang
Big Bang merupakan salah satu teori tentang awal pembentukan jagat raya.
Teori ini menyatakan bahwa jagat raya dimulai dari satu ledakan besar
dari materi yang densitasnya luar biasa besar. Impilikasinya jagat
raya punya awal dan akhir. Teori ini terus-menerus dibuktikan
kebenarannya melalui sejumlah penemuan, dan diterima oleh sebagian
besar astrofisikawan masa kini.
0 komentar: