TERKUAK RAHASIA CROP CIRCLE SLEMAN
Crop Circle UFO Sleman.
Kemunculan Crop Circle UFO
di Sleman kini tengah menggegerkan masyarakat luas. Crop Circle sendiri
dikenal dengan sebuah objek atau jejak UFO yang sejauh ini masih banyak
menyimpan misteri. Penemuan Crop Circle di Indonesia sendiri masih
tergolong sangat langka. Bahkan Crop Circle Sleman ini merupakan
satu-satunya jejak UFO yang pernah ditemukan di Indonesia.
Ahad, 23 Januari 2011, masyarakat Sleman, Yogyakarta, dihebohkan dengan adanya pola-pola lingkaran teratur di sawah padi. Secara umum pola seperti itu sudah banyak dijumpai di luar negeri, terutama di Inggris, yang dikenal sebagai crop circle, lingkaran di lahan pertanian. Sebagian mempercayainya sebagai bukti kedatangan UFO (Unidentified Flying Objects, Benda Terbang Tak dikenal) yang diasosiasikan dengan kendaraan makhluk cerdas dari luar angkasa. Benarkah?
Kabar tentang Crop Circle Sleman
ini tidak mudah diyakini oleh banyak kalangan. Seperti yang diungkapkan
oleh Profesor Riset Astronomi Lembaga Penerbangan dan Antariksa
Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin kepada detikcom, bahwa mungkin saja
lambang misterius di Sleman ini adalah hanya buatan manusia.
Menurut Djamaluddin, faktor alam tidak mungkin membentuk tanaman padi
itu menjadi sebuah pola yang rapi. Sedangkan faktor adanya UFO, hal itu
secara Scientific tidak bisa dibuktikan keberadaannya.
“UFO tidak ada secara scientific. UFO tidak bisa dikonfirmasi.
Munculnya banyak foto UFO ternyata belakangan banyak terungkap bahwa itu
rekayasa,” imbuhnya.
Rekayasa ini diduga dilakukan oleh orang yang hanya iseng dan ingin
menghebohkan warga lainnya. “Harus diteliti orang yang merekayasa ini,”
jelasnya.
Sementara itu Dudi Sudibyo, pengamat penerbangan yang juga pemerhati UFO, menyatakan kepada kompas, bahwa ukuran foto Crop circle Sleman sulit juga disebut sebagai buatan manusia.
“Dengan ukurannya yang sangat besar sulit dibilang kalau
bentuk-bentuk raksasa semacam itu dibuat manusia. Jadi bisa diambil
kesimpulan, ada makhluk lain yang membuatnya,” Ungkapnya.
Meski demikian, ia tak memungkiri bahwa crop circle
bisa jadi juga dibuat manusia. Apalagi, yang di Yogyakarta ukurannya
tidak sebesar crop circle di Amerika Latin yang ukurannya mencapai
puluhan hingga ratusan meter.
“Pendekatan ilmiah tetap harus dikedepankan. Saya kira masyarakat tak
bisa mengabaikannya begitu saja. Perlu diteliti lebih lanjut,” kata
Dudi.
Bagi anda pribadi, apakah anda yakin bahwa Crop Circle UFO Sleman ini
adalah merupakan bagian yang dibuat oleh manusia, atau mungkin juga
anda yakin hal ini dibuat oleh alien atau juga mungkin hanya fenomena alam saja?
UFO sendiri secara ilmiah dianggap tidak ada. Penjelasan kesaksiannya
cenderung bersifat hoax (kabar bohong), rekayasa, atau tergolong
pseudosains (sains semu). Tidak ada penjelasan ilmiahnya. Walau astronom
menyakini adanya kehidupan di luar bumi, tetapi sampai saat ini belum
terbukti ada bukti fisik makhluknya, apa lagi yang berkunjung ke bumi
dengan pesawat antariksa mereka. Masyarakat kadang terbawa informasi
yang bersumber dari cerita-cerita fiksi ilmiah, termasuk dari film-film
yang sebenarnya hanya khayalan.
Kalau UFO tidak ada, maka pola geometris
crop circle dipastikan bukan disebabkan oleh manuver pesawat antariksa
atau UFO.
Pola geometris di Sleman bukan juga disebabkan oleh puting beliung
atau pengaruh elektromagnetik dari SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra
Tinggi milik PLN). Puting beliung tidak akan menghasilkan pola yang
rapih. SUTET pun tidak akan memberi dampak pola geometris, karena
tanaman padi tidak terpengaruh oleh medan listrik atau medan magnet dari
jaringan listrik itu.
Kalau begitu apa sebabnya? Saya menduga itu hasil rekayasa
tangan-tangan kreatif. Di banyak negara terbukti crop circle adalah
hasil rekayasa kreatif manusia. Tahun 1990-an dua orang Inggris buka
rahasia, bahwa sekian banyak crop circle di Inggris adalah hasil karya
mereka. Mereka pun mempraktekkannya dengan menggunakan tali dan papan.
Tancapkan satu tonggak sebagai pusat lingkaran. Lalu tali digunakan
untuk membuat pola lingkaran, sementara papan yang digantung pada tali
diputar sambil diijak mengelilingi tonggak tersebut. Injakan membuat
batang padi tumbang. Radius lingkaran tergantung pengaturan letak papan
yang diinjak-injakkan.
Pola garis lurus dan segitigajuga bisa dibuat
dengan cara-cara yang kreatif. Jangan takut jejak kaki terlihat, karena
kaki menginjak batang-batang tanaman yang rebah. Mau coba? Ini salah
satu caranya:
0 komentar: